Selasa, 03 Juli 2012

PAK BASRI....

Namanya pendek saja, Basri. Meskipun begitu ia adalah Bupati. Bupati Nunukan. Basri menjabat bupati sejak dilantik pada tanggal 31 Mei 2011. Berarti sampai saat ini ia telah setahun menjabat. Ada yang berubah dari gaya kepemimpinan bupati sebelumnya. Latar belakang militernya membuat ia terkesan sebagai orang yang tegas. Tetapi tidak salah juga jika banyak orang mengatakan ia adalah sosok merakyat yang periang dan humoris. Ia juga orang yang suka berdialog, berpidato tanpa teks, ceplas-ceplos dan garang jika anak buahnya membuat kesalahan fatal. Sebelum menjabat Bupati Nunukan, Basri adalah Komandan Kodim 0911 Nunukan. Jadi bukan orang baru sama sekali bagi masyarakat Nunukan. Saat menjadi Dandim, Basri adalah seorang komandan yang merakyat dan suka keluyuran ke kampung-kampung. Sifatnya yang tidak elitis dan latar belakangnya sebagai anak petani dari Maros, lumbung padi di Sulawesi Selatan, yang ia bangga-banggakan, sepertinya membuat ia tidak berjarak dengan petani. Ia mengaku sangat paham bagaimana bertani yang baik dan gemas ketika petani di Nunukan ternyata belum menerapkan pola bertani dengan benar, sehingga hasil panennya tidak maksimal. Menurutnya, ia bisa mengukur hasil panen padi sawah dari cara petani memotong batang padi saat panen. Jika hasil sisa potongan batang padi rata di hamparan, katanya, ia bisa pastikan hasilnya baik, minimal 5 ton per hektar. Tapi jika sisa potongan batang padinya banyak yang tidak dipotong, masih banyak yang tegak, hasil sawah tersebut pasti jelek, 3 ton per hektar saja sudah untung, karena petani tidak akan mau memotong batang padi yang sudah ia tahu tidak ada isinya. Masuk akal. Bahkan suatu hari di Bulan Maret 2012, di tengah hujan deras, Basri mengajak Kepala Dinas Pertanian, Kepala Badan Ketahanan Pangan, camat, para lurah di Kecamatan Nunukan Selatan berlomba menanam padi. Hasilnya, Kepala Dinas Pertanian hanya mampu menyelesaikan separuh jalan dari setengah petak sawah yang ditentukan, Kepala Badan Ketahanan Pangan bahkan hanya seperempat jalan, begitu juga camat dan para lurah, menyerah di tengah jalan, dengan hasil seadanya. Maklum hari itu bisa jadi adalah hari pertama bagi mereka terjun ke sawah menanam padi. Tetapi Basri mampu menyelesaikan lomba tanam itu dengan baik, cepat dan rapi, seperti hasil tanam para petani profesional yang juga turut berlomba di petak sebelahnya. Ini adalah gaya kepemimpinan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani (di depan memberi contoh, di tengah membangun harapan, di belakang memberdayakan) seperti diajarkan Ki Hajar Dewantara. Gaya kepemimpinan yang sangat cocok dibangun di Indonesia dan tidak setiap pemimpin bisa menjalankannya. Basri adalah salah satu sosok yang mampu menerapkannnya dengan cara yang tidak dibuat-buat. Sosok yang tegas tentu saja ia peroleh selama kariernya di militer. Ketegasannya terlihat ketika ia berani menanggalkan pangkat Letkolnya, untuk bertarung di ranah politik yang spekulatif, menjadi bupati, di tempat yang bukan menjadi basis hidupnya. Dengan cerdik ia menggandeng Asmah Gani, seorang mantan Pegawai Negeri Sipil dan anggota DPRD Kabupaten Nunukan yang telah populer sebelumnya sebagai calon wakil bupati. Dengan membawa program Gerbang Emas (Gerakan Pembangunan Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera) akhirnya ia terpilih menjadi Bupati Nunukan periode 2011 – 2016. Ketegasannya terlihat dari caranya berbicara dan menangani masalah. Ia tidak suka pejabat yang hanya berbasa-basi, padahal kerjanya tidak jelas. Ia bisa langsung marah jika melihat anak buahnya membuat kesalahan fatal. Staf Bagian Umum pernah merasakannya. Suatu hari Bagian Umum, Sekretariat Daerah, mendapat perintah untuk mempercantik taman dengan mengecat pohon palem di sekitar Kantor Bupati, tetapi karena staf Bagian Umum bukan orang pertanian yang mengerti anatomi pohon, mereka mengecat pohon-pohon palem itu dengan cat minyak, yang memang dapat menyebabkan pohon palem yang tidak memiliki kulit berkambium dapat terbakar, karena ia bisa menyerap cat minyak tersebut dalam batangnya. Begitu menyadari stafnya salah menerjemahkan perintahnya, ia langsung marah dan menghukum seluruh staf Bagian Umum untuk menghapus cat minyak pada semua palem yang telah dicat hitam itu dan menggantinya dengan cat air. Ketegasannya juga terlihat ketika ia gemas melihat masalah listrik yang seolah tanpa ujung. Kekurangan pasokan listrik PLN adalah pangkal soalnya. Langkah pertamanya adalah menyediakan listrik bertenaga matahari bagi perkantoran di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan. Ia menganggap ini adalah masalah penting, jadi meskipun ia tidak turut menyusun APBD tahun 2011, Basri memastikan anggaran listrik tenaga surya itu masuk dalam APBDP. Hasilnya, saat ini kantor-kantor pemerintah sudah terlihat terang di malam hari. Tidak seperti kuburan seperti sebelumnya. Masih terkait listrik, tahun 2012, bersama PLN dan Medco Energy, Basri sepakat untuk membangun PLTG 2 x 5 MW di Sebaung, wilayah konsesi pertambangan migas milik Medco di Kecamatan Sembakung dan kabarnya juga PLTU Tanjung Batu 2 x 7 MW. Upaya ini adalah untuk mengakhiri krisis listrik dan mahalnya operasional listrik berbasis BBM di Nunukan. Pemimpin memang harus tegas dalam mengambil keputusan, tanpa ketegasan, semua hanya akan menjadi wacana dan menimbulkan kasak kusuk orang mengenai kapasitas kepemimpinannya. Sebagai sosok humoris, Basri suka membuat anekdot-anekdot dalam candanya. Setiap bertemu masyarakat, baik resmi atau tidak, ia selalu melontarkan candaan yang membuat suasana menjadi hidup. Basri suka berpidato tanpa teks. Lebih rileks dan tidak monoton, katanya. Kalau pun disediakan teks untuk memandunya memahami acara, ia hanya mengambil poin-poin pentingnya saja. Mengenai tugasnya sebagai bupati, ia mengatakan hanya punya tiga tugas pokok, selain hal itu, semua hanya variasinya saja. Ia mengatakan,”Tugas bupati hanya tiga, mengangguk-angguk, menggeleng-geleng dan marah-marah!” Tentang kesibukan masyarakatnya di pagi hari yang selalu ia amati dari mobil dinasnya dalam perjalanan dari rumah pribadinya di Sei Bilal ke Kantor Bupati di Sedadap, dalam beberapa pertemuan ia gambarkan, “di jalanan tiap pagi terjadi balapan adu cepat antara PNS dan anak sekolah. Pokoknya yang ngebut pasti, kalau tidak PNS, ya anak sekolah. Kalau yang lambat-lambat pasti masyarakat biasa, karena gak ada yang dikejar. Ini cerminan disiplin yang mulai tumbuh.” Basri, pria kelahiran Maros, 31 Juli 1966, beristri Irma Basri dan memiliki 2 putri ini orang yang tidak suka berdiam di belakang meja kantor. Mengenai pejabat yang suka basa-basi dan Asal Bapak Senang (ABS) ia mengatakan, “Jangan membohongi aku, mata-mataku banyak. Bisa jadi Anda belum dengar suatu peristiwa di kecamatan, aku sudah dengar.” Tentang hobbinya, ia katakan kalau suka sekali berkebun. Ada kebunnya yang ditanami pohon gaharu hampir 2 hektar. Ia juga mengaku suka beternak, saat ini ia punya ternak sapi dan kambing yang ia pelihara di kebunnya. Bahkan ia mengajak para PNS untuk suka berkebun. “Kalau pegawai kujabat tanggannya ternyata kasar, artinya ia suka berkebun, tapi kalau tangannya halus, ia orang rumahan atau suka jalan-jalan ke kota,” katanya. Selain prestasinya yang cukup banyak selama setahun ini menjabat dan gayanya yang merakyat, ada yang terlihat sedikit kurang dalam manajemen kepemimpinannya, yaitu cenderung membiarkan bawahannya berkreasi sendiri tanpa panduan arah dari visi misinya, Gerbang Emas. Ia tampaknya berharap birokrasi di bawahnya akan dapat menerjemahkan sendiri Gerbang Emasnya, tetapi kalau itu yang ia harapkan, jangan harap visinya akan segera terlihat. Nunukan memang akan terus tumbuh, tapi tumbuh liar. Basri harus memimpin dengan tangannya sendiri arah yang ia harapkan dari masing-masing Kepala Dinas. Kalau perlu ia harus membuat kontrak kerja yang berisi target-target yang harus diselesaikan oleh Kepala-Kepala Dinas. Jika ia bisa berbuat seperti itu, ia akan dikenang sebagai peletak dasar kemajuan Nunukan. Memang masih segudang masalah besar yang perlu dipecahkan di Nunukan. Bagaimana membuat Nunukan berswasembada beras secara real, sehingga tidak tergantung pasokan dari Sulawesi, bagaimana membuka isolasi serta membangun Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan di tengah isu Taman Nasional Kayan Mentarang, bagaimana meningkatkan akses jalan darat beraspal di 15 kecamatan yang sekarang sudah ada dan bagaimana meningkatkan kapasitas ibukota Kabupaten Nunukan dari Kampung Nunukan menjadi kota yang berintegritas, manusiawi dan bermartabat. Selamat atas keberhasilan Anda di tahun pertama memimpin Nunukan, 4 tahun berikutnya sudah bukan lagi tantangan bagi Anda, tetapi sudah meningkat menjadi ancaman. Apalagi jika pada periode berikutnya Anda masih berharap maju menjadi bupati. Kami siap membantu dan bekerja bersama Anda mewujudkan Nunukan yang Lebih Baik..... Selamat kerja! kerja! dan kerja! Pak Basri (Eko B. Santoso)

1 komentar:

master togel mengatakan...

KISAH NYATA..............
Ass.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll

Syarat :

Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

Proses :

Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur

Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

Prosedur Daftar Ritual ini :

Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP

Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

Kirim ke nomor ini : 085320279333
SMS Anda akan Kami balas secepatnya

Maaf Program ini TERBATAS .