Rabu, 19 November 2008

Jika Pejabat Pusat ke Nunukan

PEJABAT PUSAT KE TAWAU. Ada selingan bagi pejabat pemerintah pusat yang datang ke Nunukan. Rekreasi ke luar negeri! Ini tampaknya menjadi semacam daya tarik Nunukan bagi beberapa pejabat pemerintah pusat yang kebetulan berurusan dengan daerah ini. Begitu selesai urusan dinasnya, menyeberang ke Tawau. Dengan biaya Rp 175.000,- naik boat berpenumpang 60 orang, hanya butuh waktu 45 menit, sudah sampai ke luar negeri. Dengan mengurus KTP sementara untuk mendapatkan PLB (Pas Lintas Batas : surat semacam paspor berwarna merah untuk melintas antar negara bagi penduduk perbatasan sampai 5 km dari pelabuhan negara jiran), mereka melenggang ke luar negeri. Kayak apa sih Tawau? Sebenarnya Tawau adalah kota kecil saja, tapi inilah hebatnya Malaysia. Kota ini terletak di perbatasan, dengan fasilitas kota besar yang cukup lengkap, tata kotanya cukup modern, benar-benar menjadi halaman depan Malaysia di hadapan Indonesia. Dibandingkan Nunukan, Tawau 10 kali lipat lebih maju dan modern. Lucunya, kota ini sebenarnya dibesarkan dan dihidupkan oleh orang Indonesia, baik perdagangannya maupun pelancongannya. Tidak sulit mencari orang Indonesia di kota ini. Perbincangan menggunakan Bahasa Indonesia, Bugis, Tidung, bahkan Jawa, hal biasa di Tawau. Lagu-lagu yang diputar di pusat-pusat perbelanjaannya lebih banyak lagu-lagu Indonesia dibandingkan lagu Malaysia. Seandainya ada larangan perdagangan dan kunjungan lintas batas dari Indonesia ke Tawau, bisa jadi Tawau langsung sepi seperti kota mati, karena kehilangan pasar. Bukan hanya itu, orang lokal Tawau pun sebenarnya asalnya adalah dari Indonesia. Wali kota Tawau adalah orang Bugis. Polisi dan tentaranya banyak yang orang tuanya asal Indonesia, mungkin dulunya TKI yang kemudian mendapatkan IC (Identity Card : KTP) Malaysia dan jadilah mereka warga Malaysia. Jadi kalau bicara perbatasan, jangan ribut kalau ada Relawan Penjaga Perbatasan Malaysia adalah dulunya orang Indonesia. Itu bukan WNI, mereka WNM keturunan Indonesia.

Tidak ada komentar: