Rabu, 19 November 2008

Nunukan dan TKI

TKI. Nunukan adalah gerbang TKI. Meminjam istilah sakral orang pusat di perbatasan “Perbatasan adalah Halaman Depan Negara Kesatuan Republik Indonesia” setiap kali terdengar pidatonya. Baik buruknya perbatasan adalah cermin baik buruknya ruang dalam NKRI. Di halaman depan ini pula TKI kita mengurus dokumen keimigrasiannya. Setiap pagi di luar pagar Bandara Nunukan, ada puluhan orang berjajar menonton pesawat terbang dan mendarat. Dapat dimaklumi, di tempat asalnya memang tidak ada lapangan terbang, jadi jarang sekali melihat pesawat terbang di daratan. TKI di Nunukan umumnya berasal dari NTB, NTT, Sulawesi dan Jawa. TKI bisa dijumpai di mana-mana di Kota Nunukan. Banyak penampungan TKI dan PJTKI di Nunukan. Ada juga BP2TKI (badan milik Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengurus penempatan TKI di luar negeri), yang di pagar depan kantornya tertulis spanduk “Jangan Mejadi TKI Illegal” dan Kantor Imigrasi Nunukan, yang tiap hari tak pernah sepi TKI. Persoalan TKI ini pernah menjadi serius pada tahun 2002 – 2003, ketika TKI Indonesia dihalau (istilah resmi pemulangan TKA di Malaysia), karena masuk ke Malaysia secara illegal. Nunukan, yang waktu itu penduduknya baru 75.000-an orang, didatangi 300.000-an TKI. Jadilah kekacaubalauan penanganan dan tragedi yang memilukan. Jalan di sekitar Pelabuhan Sungai Bolong ditutup untuk didirikan tenda penampungan TKI, emper rumah dipakai untuk tidur mereka. Di Mambunut didirikan Pusat Penampungan TKI, meski akhirnya urung dipakai (karena begitu bangunan yang terbuat dari papan itu jadi, TKI-nya tinggal sedikit, akhirnya ketika Konflik Ambalat meletus, tempat ini dijadikan barak Marinir). Hal ini menunjukkan betapa seriusnya Nunukan sebagai gerbang TKI. Untung sekarang perpanjangan dokumen keimigrasian TKI tidak harus datang ke Nunukan, cukup dicap di Konjen Kinabalu atau Konsul Tawau, sehingga mudah-mudahan tragedi itu tak terjadi lagi. Tapi untuk TKI baru? Mudah-mudahan juga segera ada solusi ketatatenagakerjaan di Indonesia, sehingga TKI bukan makin bertambah karena kesejahteraan di Indonesia telah ditingkatkan.

Tidak ada komentar: